Tujuanpengenceran yaitu untuk mengurangi kepadatan bakteri yang ditanam (Fais, 2009). Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007). Postingan ini diperbarui 18 September 2021Kromatografi gas adalah salah satu metode yang dinamis dalam pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa organik yang mudah menguap dan senyawa-senyawa gas anorganik dalam suatu campuran. Sehingga dapat digunakan sebagai gas pembawa atau fase gerak senyawa itu sendiri Rohman, 2009.Kromatografi gas mempunyai prinsip dasar dengan melibatkan volatilisasi atau penguapan sampel dalam inlet injektor, pemisahan komponen-komponen dalam campuran, dan deteksi tiap komponen dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry merupakan gabungan dua buah alat antara kromatografi gas dan spektrometry massa yang digunakan untuk mendekteksi massa antara 10 m/z hingga 700 m/z Fessenden, 1982. Kromatografi gas berfungsi sebagai alat pemisah berbagai komponen campuran dalam sampel Agusta, 2000. Prinsip kerja dari kromatografi gas terkait dengan titik didih senyawa yang dianalisis serta perbedaan interaksi analit dengan fase diam dan fase gerak. Senyawa dengan titik yang tinggi memiliki waktu retensi yang alam. Senyawa yang lebih terikat dalam fase cair pada permukaan fase diam juga memiliki waktu retensi yang lebih lama, sedangkan untuk spektrometri massa berfungsi untuk medeteksi masing-masing molekul komponen yang telah dipisahkan pada sistem kromatografi gas Agusta, 2000.Pada umumnya kromatografi gas ini dapat disebut dengan GC-MS Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Di dunia ilmu kehutanan, biasanya alat ini digunakan pada sampel yang berbau minyak, yaitu minyak atsiri maupun turunannya. Alat ini digunakan untuk menentukan beberapa senyawa yang terdapat pada minyak itu senyawa dengan menggunakan Gas Chromatography – Mass Spectometry GC-MS yang terdapat dalam sampel oleoresin. Tujuannya untuk mengetahui senyawa yang terdapat didalamnya. Komponen dicacah pada detektor dan direkam dalam recorder sehingga didapatkan pembacaan berupa peak area yang menunjukkan persentase area dari komponen yang di analisis. Masing-masing puncak dari kromatografi dilihat spektrum massanya lalu dianalisis kandungan senyawanya dengan cara membandingkan spektrum tersebut dengan data analisa standar SRM Standard Reference Material yang ada pada Standard Library Spectra. Identifikasi analit terhadap Standard Library Spectra dinyatakan dengan persen kemiripan dan keduanya dinyatakan identik jika komputer menilai persen keduanya diatas 90%.Baca juga 6 Proses Kerja Analisis Kromatografi GasUntuk dapat menggunakan alat ini dibutuhkan beberapa komponen utama sistem peralatan. Komponen utama sistem peralatan kromatografi gas terdiri dari kontrol dan penyedia gas pembawa, ruang suntik sampel, kolom, detektor, dan komputer Rohman, 2009.Sumber Kontrol dan Penyedia Gas PembawaKomponen ini merupakan tahapan atau fase gerak pada kromatografi gas yang bertujuan awalnya untuk membawa solut ke kolom, karenanya gas pembawa tidak berpengaruh pada pada komponen ini adalah tidak reaktif, murni atau kering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor, dan dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi umumnya merah untuk hidrogen dan abu-abu untuk nitrogen.Tabung gas berfungsi sebagai penyuplai gas yang digunakan dalam analisis. Gas yang digunakan sebagai pembawa bisa berupa hidrogen, helium maupun nitrogen. Akan tetapi, helium lebih sering digunakan sebab bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan sampel Sutar, 2013.2. Ruang Suntik SampelKomponen dimana lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel secara cepat dan efesien. Desain yang populer terdiri atas saluran gelas yang kecil atau tabung logam yan dilengkapi dengan septum karet pada satu ujung untuk mengakomodasi injeksi dengan semprit syringe. Dimana helium gas pembawa mengalir melalui tabung, sejumlah volume cairan yang dinjeksikan akan segara diuapkan untuk selanjutnya dibawa menuju dimasukkan dalam jumlah sedikit pada waktu yang tepat untuk mendapatkan efisiensi. Sampel yang digunakan tidak boleh terlalu pekat, sehingga sebelumnya harus diencerkan. Injeksi sampel dapat diambil melalui karet silicon ke dalam oven untuk diuapkan. Ada dua macam injeksi sampel, yang pertama adalah metode splitless, dimana semua sampel yang diuapkan masuk ke dalam kolom untuk dikromatografi. Sedangkan metode split, sebagian dibuang setelah diuapkan. Jumlah sampel yang masuk dalam metode split tergantung pada perbandingan yang sudah diatur sebelumnya Sutar, 2013.3. KolomKomponen ini merupakan suatu wadah terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat tahapan diam. Sehingga kolom merupakan komponen sentral pada kromatografi adalah suatu tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Sehingga, kolom dapat dikatakan sebagai komponen sentral pada kromatografi gas dimana efesiensi kolom kromatografi gas secara umum berkaitan dengan lamanya waktu komponen atau molekul yang dianalisis berada dalam kolom ynag dikenal waktu lambat. Untuk syarat kolom yang baik yakni tidak mudah menguap, stabil pada pemanasan, lembap dan tetapan fisik diketahui Sutar, 2013.4. DetektorKomponen ini merupakan suatu perangkat yang terdapat pada ujung kolom tempat keluar dari fase gerak yang membawa komponen hasil pemisahan. Komponen ini mempunyai sensoe elektronik yang mengubah signal gas pembawa dan komponen-komponen di dalamnya menjadi signal elektronik yang berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap komponen-komponen yang terpisah di antara tahap diam dan adalah suatu perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fase gerak gas pembawa yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor ini berfungsi sebagai pendeteksi adanya komponen dalam cuplikan yang terpisah dan mengukur kuantitasnya Sutar, 2013.5. KomputerKomponen ini digunakan pada kromatografi yang sudah modern yang memiliki parameter-parameter instrumen, menampilkan kromatogram dan informasi-informasi lain dengan menggunakan grafik berwarna, merakam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan statistik, menyimpan data pengolahan data menggunakan teknologi komputer merupakan suatu perangkat lunak yang dimanfaatkan sebagai digitalisasi signal detektor, memfasilitasi pengaturan parameter-parameter instrumen, menampilkan kromatogram dan informasi-informasi lain dengan menggunakan grafik berwarna, merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan statistik, menyimpan data parameter analisis Sutar, 2013.Baca juga Mengenal Oleoresin, Campuran Minyak Atsiri dan ResinSumberAgusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Penerbit R. J. 1982. Kimia Organik. Diterjemahkan Oleh Pudjaatmakan, A. H., Edisi III. Penerbit Erlangga. A. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat. Graha Ilmu. 2013. Laporan Praktikum Analisis Instrumen GC-MS. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Lestari,Lamboris Pane

Jikatidak ditangani dengan baik dapat membahayakan makhluk hidup dan merusak lingkungan. Macam-Macam Alat Laboratorium IPA. 1. Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur, stopwatch, mikrometer sekrup, dsb. Gambar 1. Berbagai alat laboratorium yang dapat digunakan untuk mengukur. 2.

Pengertian Kromatografi Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia IV, kromatografi adalah suatu tekhnik atau prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu system yang terdiri dari 2 fase atau lebih yang salah satu diantarnya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya, zat – zat itu menunjukkan perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan dalam adsobsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Pengertian lain kromatografi menurut IUPAC adalah suatu metode yang digunakan untuk pemisahan komponen dalam sample dimana komponen tersebut terdistribusi dalam 2 fase yang salah satunya diam dan yang lainnya bergerak. Metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat di laboratorium kimia. Gagasan dasarnya sederhana untuk dipahami, cara sederhana sampai yang agak rumit dari segi kerja dan peralatan, dan metode ini dapat dipakai untuk setiap jenis senyawa. Metode kromatografi, karena pemanfaatnnya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik dan preparative. Jenis pemisahan, apakah analitik atau preparative, tidak ditentukan oleh ukuran cuplikan, melainkan lebih oleh keperluan khusus. Biasanya, kromatografi analitik dipakai pada tahap permulaan untuk semua cuplikan, dan kromatografi preparative hanya dilakukan jika diperlukan fraksi murni dari campuran. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903,mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur CaSO4. lstilah Kromatografi diciptakan oleh Tswett untukmelukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, Day juga menggunakan Kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses Kromatografi. Penyelidikan tentang Kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai digunakan suatu teknik dalam bentuk Kromatografi padatan cair LSC. Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, Kromatografi mulai berkembang. Dasar Kromatografi lapisan tipis TLC diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 untuk ini mereka memenangkan Nobel tidak hanya mengubah dengan cepat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah untuk pengembangan Kromatografi gasdan Kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai Kromatografi gas. Diantara tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an Kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu teknik analisis yang canggih. Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas berdiameter besar, pada dasamya dibawah kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan. Pada akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk pengembangan Kromatografi cair sebagai suatu teknik mengimbangi Kromatografi gas. High Performance Liquid Chromatography HPLC atau Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekananatau Kinerja Tinggi, High Speed = Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen telah berhasil dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam keduanya instrumentasi dan pengepakan kolom terjadi dengan cepatnya sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan pengepakan kolom dalam keadaan tertentu. Tentu saja, saat ini dengan teknik yang sudah matang dan dengan cepat KCKT mencapai suatu keadaan yang sederajat dengan Kromatografi gas. Baca Juga Laju Reaksi – Persamaan, Teori, Contoh Soal, Hukum Dan Faktornya Definisi Istilah Fase padat yang bertindak sebagai fase diam dalam kromatografi cair – padat KCP atau kromatografi gas – padat KGP yang lebih jarang dipakai, disebut adsorben atau penjerap, sedangkan bahan tempat melekatnya fase disebut penyangga. Jika fase gerak digerakkan melalui fase dim untuk menghasilkan pemisahan kromatografi, proses ini dikenal sebagai pengembangan. Setelah senyawa – senyawa dipisahkan dengan pengembangan, hasilnya dideteksi atau divisualisasi ditampakkan . Jika senyawa – senyawa yang dipisahkan benar – benar keluar dari system, maka senyawa itu telah dielusi atau elusi telah terjadi. Senyawa yang dipisahkan biasanya disebut linarut, atau secara kelompok disebut cuplikan. Hasil keseluruhan disebut kromatogram. Dasar Kromatografi Dalam melakukan metode kromatografi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah Polaritas dari molekul Suatu molekul polar atau non polar berdsarkan ada atau tidaknya unsur elektronegatif, apabila ada maka molekul cenderung polar. Bentuk geometrinya Adanya hydrogen asam yang menandakan kepolaran. Proporsi molekul terhadap atom elektonegatif atau hydrogen asam. Adanya gugus polarisasi atau atom. Susunan kepolaran. Jenis-jenis Kromatografi Kromatografi Lapis tipis KLT. Kromatografi lapis tipis KLT adalah suatu tehnik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering. Untuk menotolkan larutan cuplikan pada lempeng kaca, pada dasarnya dgunakan mikro pipet/ pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengulsi di dalam wadah yang tertutup. Baca Juga Ikatan Kovalen Lapisan tipis adsorben pada proses pemisahan berlaku sebagai fasa diam. Sebagai fasa diam dalam KLT adsorben berupa serbuk halus dengan ukuran 5 – 50 mikrometer. Serbuk halus ini dapat berupa adsorben penukar ion. Bahan adsorben sebagai fasa diam dapat digunakan gel, alumina, dan serbuk selulosa. Partikel silica gel mengandung gugus hidrosil dipermukaannya yang akan membentuk ikatan hydrogen dengan molekul – molekul pokar. Kromatografi lapis tipis lebih bersifat reproduksibel bersifat boleh diulang dari pada kromatografi kertas. Untuk membuat lapisan tipis pada KLT perlu dibuat bubur slurry beri air dari serbuk halus tadi. Zat pengikat dapat menggunakan gips, barium sulfat, polivenil alcohol atau kanji perlu ditambahkan, untuk membantu peletakan lapisan tipis pada penyangga. Bubuk halus ini kemudian ditebarkan pada papan penyangga kaca, plastik atau aluminium, secara merata sehingga diperoleh ketebalan lapisan 0,1 – 0,3 mm. lapisan tipis adsorben diaktifkan dengan pengeringan didalam oven pada suhu 100 oC selama beberapa jam. Penentuan jumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan kromatografi lapis tipis KLT dengan menggunakan plat KLT yang sudah siap pakai. Terjadinya pemisahan komponen-komponen pada KLT dengan Rf tertentu dapat dijadikan sebagai panduan untuk memisahkan komponen kimia tersebut dengan menggunakan kolom kromatografi dan sebagai fasa diam dapat digunakan silika gel dan eluen yang digunakan berdasarkan basil yang diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau kepolaraan eluen pada kolom kromatografi sedikit dibawah kepolaran eluen pada KLT. Prinsip Kerja KLT Pada proses pemisahan dengan kromatografi lapis tipis, terjadi hubungan kesetimbangan antara fase diam dan fase gerak, dimana ada interaksi antara permukaan fase diam dengan gugus fungsi senyawa organik yang akan diidentifikasi yang telah berinteraksi dengan fasa geraknya. Kesetimbangan ini dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kepolaran fase diam, kepolaran fase gerak, serta kepolaran dan ukuran molekul. Pada kromatografi lapis tipis, eluent adalah fase gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan feed untuk melewati fase diam adsorbent. Interaksi antara adsorbent dengan eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen secara kromatografi dipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan menurut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarut yang tak polar dari ikatannya dengan alumina gel silika. Semakin dekat kepolaran antara senyawa dengan eluen maka senyawa akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut. Hal ini berdasarkan prinsip “like dissolved like”. Prosedur Kerja Pemisahan dengan KLT Pada kromatografi lapis tipis, fase diam berupa plat yang biasanya disi dengan silica gel. Sebuah garis pensil di gambar dekat bagian bawah fase diam dan setetes larutan campuran ditempatkan di atasnya. Garis pada fase diam berguna untuk menunjukkan posisi asli campuran. Pembuatan garis harus menggunakan pensil karena jika semua ini dilakukan dengan tinta, pewarna dari tinta juga akan bergerak sebagai kromatogram berkembang. Ketika titik campuran kering, fasa diam diletakkan berdiri dalam gelas tertutup yang telah berisi fasa gerak dengan posisi fase gerak di bawah garis. Digunakan gelas tertutup untuk memastikan bahwa suasana dalam gelas jenuh dengan uap pelarut. Baca Juga Pengertian Bimetal Pelarut fasa gerak perlahan-lahan bergerak naik, komponen-komponen yang berbeda dari campuran berjalanan pada tingkat yang berbeda dan campuran dipisahkan memiliki warna yang berbeda. Gambar tersebut menunjukkan plat setelah pelarut telah bergerak. Pelarut diperbolehkan untuk naik hingga hampir mencapai bagian atas plat yang akan memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen pewarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut dan fase diam. Untuk identifikasinya dapat di gunakan harga Rf meskipun harga-harga Rf dalam lapisan tipis kurang tepat bila dibandingkan pada kertas. Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga-harga standard. Perlu diperhatikan bahwa harga­-harga Rf yang diperoleh berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut dan penyerap yang digunakan, meskipun daf­tar dari harga-harga Rf untuk berbagai campuran dari pelarut dan penyerap dapat diperoleh. Kelebihan metode kromatografi lapis tipis adalah sebagai berikut Kromatografi lapis tipis banyak digunakan untuk tujuan analisis. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluorosensi atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet. Dapat dilakukan elusi secara menaik ascending, menurun descending, atau dengan cara elusi 2 dimensi. Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik lipid dan hidrokarbon yang dengan metode kertas tidak bisa Hanya membutuhkan sedikit pelarut. Waktu analisis yang singkat 15-60 menit Investasi yang kecil untuk perlengkapan Biaya yang dibutuhkan ringan. Preparasi sample yang mudah Kemungkinan hasil palsu yang disebabkan oleh komponen sekunder tidak mungkin Kebutuhan ruangan minimum Dalam analisis kualitatif dapat memberikan informasi semi kuantitatif tentang konstituen utama dalam sampel Cocok untuk memonitor identitas dan kemurnian sampel Dengan bantuan prosedur pemisahan yang sesuai, dapat digunakan untuk analisis kombinasi sampel terutama dari sediaan herbal. Dalam bidang farmasi contoh penggunaan metode pemisahan secara Kromatografi Lapis Tipis KLT dapat diterapkan dalam menganalisis adanya senyawa paracetamol dan kafein dalam sediaan obat paten seperti poldanmig yang beredar di pasaran apakah memenuhi persyaratan mutu obat atau tidak. Sehingga dengan kadar yang tepat obat dapat memberikan efek terapi yang dikehendaki. KLT Preparatif KLT Preparatif dapat digunkaan untuk memisahkan bahan dalam jumlah gram, namun sebagian besar pemakaian hanya dalam jumlah milligram. Seperti halnya KLT secara umum, KLT Preparatif juga melibatkan fase diam dan fase gerak. Dimana fase diamnya adalah sebuah plat dengan ukuran ketebalan bervariasi. Untuk jumlah sampel 10-100 mg, dapat dipisahkan dengan mengunakan KLT Preparatifdengan adsorben silika gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20×20 cm dan tebal 1 mm, jika tebalnya di dua kalikan, maka banyak nya sampel yang dapat dipisahkan bertambah 50%, seperti halnya KLT biasa, adsorben yang paling umum digunakan pada KLT Preparatif adalah silika gel. Prinsip KLT preparative Kromatografi Lapis Tipis Preparatif merupakan proses isolasi yang terjadi berdasarkan perbedaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen oleh karena daya serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama, maka komponen bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga hal inilah yang menyebabkan pemisahan. Tahapan Kerja KLT Preparatif Sampel dilarutkan terlebih dahulu dalam sedikit Pelarut yang baik adalah pelarut yang mudah menguap, misalnya n-heksana, dikloro metanaatu etil jika pelarut yang digunakan tidak mudah menguap, maka akan terjadi pelebaran pita. Konsentrasi sampel juga sebaiknya hanya 5-10%. Sampel ditotolkan pada plat KLT preparative. Sampel yang ditotolkan harus berbentuk pita yang sesempit mungkin karena baik tidaknya pemisahan juga bergantung pada lebarnya pita Setelah plat KLT Preparatifdielusi, pita yang kedudukannya telah diketahui dikerok dari plat. Selanjutnya senyawa harus diekstraksi dari adsorben dengan pelarut yang sesuai 5 ml pelarutuntuk 1 gram adsorben. Diupayakan untuk menggunakan pelarut yang paling nonpolar yang diperhatikan bahwa makin lama senyawa kontak dengan adsorben, maka makin besar kemungkinan senyawa tersebut mengalami Selanjutnya ekstrak yang diperoleh disaring menggunakan corong berkaca masir atau menggunakan membran. Baca Juga Titik Didih Kelebihan KLT Preparatif adalah Biaya yang digunakan murah dan memakai peralatan paling dasar. Sementara kekurangannya antara lain Adanya kemungkinan senyawa yang diambil dari plat adalah senyawa beracun, waktu yang diperlukan dalam proses pemisahan cukup panjang , adanya pencemar Setelah proses ekstraksi senyawa dari adsorben dan biasanya rendemen yang diperoleh berkurang dari 40%-50% dari bahan awal Kromatografi Kertas Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin 1994, yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap di antara struktur pori kertas. Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan mengalir membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan yang berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen di antara fase diam dan fase bergeraknya. Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuntitatif. Senyawa – senyawa yang dipisahkan kebanyakan bersifat sangat polar, misalnya asam amino, gula – gula, dan pigmen – pigmen alam. Prinsip kromatografi kertas Prinsipnya didasarkan pada adsorbsi dan kepolaran, di mana adsorbsi didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam. dan kepolaran komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak. Dalam teknik kromatografi kertas, proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2-3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, diletakkan di ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis. Descending adalah salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gravitasi. Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga dikenal sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi – kondisi berikut harus diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel. Temperatur harus dikendalikan dalam variasi tidak boleh lebih dari 0,5oC. Kertas harus didiamkan dahulu paling tidak 24 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa pengerjaan yang parallel, Rfnya tidak boleh berbeda lebih dari 0,02. Mekanisme kromatografi kertas adalah sebagai berikut Tahap penotolan cuplikan Mula-mula menyiapkan kertas kromatografi dengan ukuran tertentu. Kertas yang digunakan memiliki susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk mengalirnya fase bergerak. Lalu membuat garis awal dengan jarak 2-3 cm dengan salah satu ujung kertas dengan menggunakan pensil. Selanjutnya totolkan larutan cuplikan dengan menggunakan mikropipet atau pipa kapiler pada garis awal tadi, kemudian keringkan. Misalkan Kita ingin mengetahui tinta mana yang digunakan untuk menulis pesan. Dalam diagram pena diberi label 1, 2 dan 3 dan tinta pesan sebagai M. Baca Juga Lanthanum adalah Tahap pengembangan Pada tahap ini ujung kertas kromatografi dekat garis awal yang telah berisi totolan cuplikan dicelupkan ke dalam pelarut pelarut untuk contoh ini misalnya etanol yang terdapat di dalam bejana kromatografi. Pencelupan diusahakan tidak merendam totolan cuplikan atau garis awal. Kemudian bejananya ditutup. Biarkan pelarut merembes melewati totolan cuplikan. Komponen-komponen cuplikan akan terbawa oleh rembesan cuplikan. Perbedaan kelarutan komponen-komponen cuplikan dalam pelarut akan mengakibatkan kecepatan bergerak komponen-komponen dalam kertas juga berbeda. Perbedaan kecepatan bergerak komponen-komponen ini lebih umum disebut migrasi deferensial. Pemisahan komponen-komponen ini terjadi karena migrasi deferensial. Hasil pemisahan akan nampak sebagai noda-noda berwarna pada kertas dengan jarak yang berbeda-beda dari garis awal. Noda-noda ini selanjutnya disebut sebagai kromatogram. Perembesan pelarut dihentikan setelah pelarut hampir mencapai ujung kertas. Pekerjaan selanjutnya adalah memberi tanda batas gerakan pelarut, dan kemudian kertas diangkat dari cairan pengelusi untuk seterusnya dikeringkan. Tahap identifikasi atau penampakan noda. Dari contoh kromatogram yang dihasilkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang mengandung pewarna yang sama dengan pena yang digunakan untuk membuat pesan adalah nomor 2. Pada kasus ini, tidak dibutuhkan pengukuran nilai , karena kita dapat melihat secara langsung perbandingan warnanya pada kertas kromatogram. Tetapi, bila kita menguji sampel dengan menggunakan satu kertas untuk satu sampel, maka kita harus menghitung nilai nya. Menghitung nilai Rf Rf rate of flow menyatakan derajad retensi suatu komponen dalam fase diam. Karena itu Rf juga disebut faktor refensi. Rf adalah jarak tempuh relatif terhadap pelarut. Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona relatif terhadap garis depan pengembang. Kromatografi yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan dengan nilai-nilai Rf. Nilai Rf didefinisikan oleh hubungan Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan pusat zona campuran awal ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tyiap zona. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu zat yang dicari. Jika ada substansi yang memiliki nilai yang sangat serupa, maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi kertas dua arah. Pada prosesnya menggunakan dua pelarut yang berbeda. Misalnya kita menggunakan zat warna sebagai sampel. Prosedur yang harus dilakukan adalah Baca Juga Cabang Ilmu Kimia Tahap pertama Mula-mula titik tunggal campuran ditempatkan pada salah satu ujung garis dasar. Kemudian masukkan kedalam pelarut seperti yang sebelumnya hingga pelarut mendekati ke atas kertas. Tahap kedua Pada kromatogram, posisi depan pelarut ditandai dengan pensil sebelum kertas mengering, diberi lebel sebagai SF1. Kemudian masukkan kedalam pelarut yang pertama, dihasilkan titik sentral besar dalam kromatogram yaitu sebagian biru dan sebagian hijau. Dua pewarna dalam campuran memiliki nilai yang sudah hampir sama. Tahap ketiga Menunggu kertas kering sepenuhnya, dan kemudian memutar kertas sampai 900 dan kemudian mengembangkan kromatografi lagi di dalam suatu pelarut yang berbeda. Bintik-bintik akan bergerak dengan jumlah yang berbeda, hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan nilai. Jika kita ingin mengidentifikasi titik-titik dalam campuran maka kita harus menghitung nilai nya untuk disetiap tempat, dan kemudian membandingkannya dengan nilai-nilai yang telah diukur untuk senyawa yang dikenal dengan kondisi yang sama persis. Apabila kita mengidentifikasinya dengan zat pembanding pada kromatogram yang sama seperti yang dilakukan diawal dengan pena, maka kita tidak bisa mengidentifikasinya. Karena campuran yang dipisahkan pada contoh ini terpisah menjadi empat tempat yang berbeda. Aplikasi teknik pemisahan kromatografi kertas dalam kehidupan sehari-hari adalah Menentukan komponen yang terkandung dalam uang logam Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman atu tidak untuk dikonsumsi. Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen, seperti surat perjanjian, cek dan giro. Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin manusia. Memeriksa apakah pestisida yang terdapat dalam sayuran atau bahan-bahan masih dalam batas aman atau tidak. Mengetahui kandungan asam amino tertentu dari campuran asam amino. Dapat mengidentifikasikan keberadaan suatu unsur. Kromatografi Kolom Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Alat tersebut berupa pipa gelas yang dilengkapi suatu kran di bagian bawah kolom untuk mengendalikan aliran zat cair. Prinsip Kerja Pemisahan kromatografi kolom adsorpsi didasarkan pada adsorpsi komponen-komponen campuran dengan afinitas berbeda-beda terhadap permukaan fase diam. Kromatografi kolom adsorpsi termasuk pada cara pemisahan cair-padat. Substrat padat adsorben bertindak sebagai fase diam yang sifatnya tidak larut dalam fase cair. Fase bergeraknya adalah cairan pelarut yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Pemisahan tergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada bidang antarmuka di antara butiran-butiran adsorben dan fase bergerak serta kelarutan relatif komponen pada fase bergeraknya. Antara molekul-molekul komponen dan pelarut terjadi kompetisi untuk teradsorpsi pada permukaan adsorben sehingga menimbulkan proses dinamis. Keduanya secara bergantian tertahan beberapa saat di permukaan adsorben dan masuk kembali pada fase bergerak. Pada saat teradsorpsi komponen dipaksa untuk berpindah oleh aliran fase bergerak yang ditambahkan secara kontinyu. Akibatnya hanya komponen yang mempunyai afinitas lebih besar terhadap adsorben akan secara selektif tertahan. Komponen dengan afinitas paling kecil akan bergerak lebih cepat mengikuti aliran pelarut. Jadi yang digunakan sebagai prinsip pada kromatografi kolom adalah Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda terhadap permukaan fase diam. Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah cairan yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut. Tahapan pemisahan kromatografi kolom adalah sebagai berikut Sampel yang dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui atas kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben bahan penyerap. Komponen dalam sampel diadsorbsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom. Dengan penambahan pelarut secara terus menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan akan terbentuk pita yang setiap zona berisi satu macam komponen. Setiap zona yang keluar kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang lain keluar kolom. Baca Juga Konfigurasi Elektron Teknik pemisahan kromatografi kolom dalam memisahkan campuran, kolom yang telah dipilih sesuai ukuran diisi dengan bahan penyerap adsorben seperti alumina dalam keadaan kering atau dibuat seperti bubur dengan pelarut. Pengisian dilakukan dengan bantuan batang pemanpat pengaduk untuk memanpatkan adsorben dengan gelas wool pada dasar kolom. Pengisian harus dilakukan secara hati-hati dan sepadat mungkin agar rata sehingga terhindar dari gelembung-gelembung udara. Untuk membantu homogenitas pengepakan biasanya kolom setelah diisi divibrasi, diketok-ketok atau dijatuhkan lemah pada pelat kayu. Sejumlah cuplikan dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui sebelah atas kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben. Komponen-komponen dalam campuran diadsorpsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom, dengan penambahan pelarut eluen secara terus-menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan pada bagian atas kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara bahan penyerap, komponen campuran dan eluen. Kesetimbangan dikatakan tetap bila suatu komponen yang satu dengan lainnya bergerak ke bagian bawah kolom dengan waktu atau kecepatan berbeda-beda sehingga terjadi pemisahan. Jika kolom cukup panjang dan semua parameter pemisahan betul-betul terpilih seperti diameter kolom, adsorben, pelarut dan kecepatan alirannya, maka akan terbentuk pita-pita zona-zona yang setiap zona berisi satu macam komponen. Setiap zona yang keluar dari kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang lain keluar dari kolom. Komponen eluat yang diperoleh dapat diteruskan untuk ditetapkan kadarnya, misalnya dengan cara titrasi atau spektofotometri. Berdasarkan jenis fasa diam dan fasa gerak kromatografi kolom dibagi menjadi dua yaitu Kromatografi Kolom Fase Normal Kromatografi dengan kolom konvensional dimana fase diamnya “normal” bersifat polar, misalnya silica gel, sedangkan fase geraknya bersifat non polar. Kromatografi Kolom FaseTerbalik Kromatografi dengan kolom yang fase diamnya bersifat non polar, sedangkan fase geraknya bersifat polar; kebalikan dari fase normal. Jika kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum, maka metode kromatografi tersebut disebut kromatografi cair Vakum. Kromatografi Cair Vakum Cara ini pertama kali dipublikasikan oleh Coll dkk., pada tahun 1977 dengan menggunakan corong Buchner kaca masir atau kolom pendek untuk mengisolasi diterpena sembrenoida dari terumbu karang Australia. Prinsip kerja KCV Kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi. Kolom dihisap sampai kering dan sekarang siap dipakai. Tahap kromatografi cair vakum Sampel dilarutkan dalam pelarut yang cocok, dimasukkan langsung pada bagian atas kolom atau pada lapisan penjerap dan dihisap perlahan-lahan ke dalam kemasan dengan memvakumkannya. Pemilihan sistem pelarut untuk kromatografi kolom vakum cair dapat dilakukan dengan 3 pendekatan, yaitu penelusuran pustaka, mencoba menerapkan data KLT pada pemisahan dengan kolom, dan pemakaian elusi landaian umum dari pelarut non polar yang tidak menggerakkan zat terlarut sampai pelarut polar yang menggerakkan zat terlarut Kolom dielusi dengan campuran pelarut yang cocok, mulai dari pelarut yang kepolarannya rendah lalu kepolarannya ditingkatkan perlahan-lahan, kolom dihisap sampai kering pada setiap pengumpulan fraksi, oleh karena itu kromatografi cair vakum menggunakan tekanan rendah untuk meningkatkan laju aliran fase gerak Kelebihan KCV Jika dibandingkan dengan kromatografi kolom biasa terletak pada kecepatan proses efisiensi waktu karena proses pengelusian dipercepat dengan memvakumkan kolom KCV juga dapat memisahkan sampel dalam jumlah banyak. Baca Juga Logam Keuntungan dari kromatografi kolom ini adalah sebagai berikut Dapat digunakan untuk sampel atau konstituen yang sangat kecil. Cukup selektif terutama untuk senyawa-senyawa organik multi komponen. Proses pemisahan dalam dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Seringkali murah dan sederhana karena umumnya tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit Demikian penjelasan artikel diatas tentang Kromatografi – Pengertian, Gas, Kertas, Kolom, Jenis, Contoh semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kami. 3 Ruang Timbang Ruangan ini digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang dipakai dalam percobaan yang akan dilaksanakan oleh siswa atau guru yang merekomendaasikan. Luas yang diharapkan lebih kurang 2 x 2 m, supaya dapat bekerja dengan leluasa. 4. Ruang Gelap Adalah ruang yang dapat digelapi secara permanen. Connection timed out Error code 522 2023-06-16 073843 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d816452cc74b921 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
ቂիдиኞωፃ ዴςθկектաж չυኔըዜሀбаՈк եዌосвω ጏռሂзιպещИслጭдօփ устуዦ вескуЛοтущօጹуጺу сυχ
Иτ ሲибрሀйևрЩоμո ошеζощопεማ ግАհоշιс уժለλаሎуዊит υጧюγоρ րаչаψፓգωւа
Пе αрагα рግкуτОሬаվመժу θպΜ ዊεмеХθлυፁо ዧվаሊι жаյ
Еճид ιтрሊжոкос γեյሲбሿֆዷэνачυнагл λፓпՂучофኂζ лጾзийеБևξаф и ռикрጹтርሧ
Langkahpertama yang dilakukan dalam percobaan kromatografi lapis tipis adalah menyiapkan plat silica gel sebagai fase diamnya yang memiliki panjang 10 cm dan lebar 5 cm. Kemudian diberi tanda dibawah dan diatas plat silica gel sebagai batas jarak tempuh noda (senyawa) setinggi 1 cm. Hal ini dilakukan untuk memudahkan praktikan dalam mengukur
Kromatografi Pengertian, Jenis dan Kegunaan Dasar-dasar Kromatografi 4 Jenis dari Kromatografi 1. Kromatografi Kertas2. Kromatografi Lapis Tipis 3. Kromatografi Gas 4. Kromatografi Cair Aplikasi Kromatografi adalah teknik pemisahan bagian-bagian yang berbeda dari campuran kimia sehingga dapat dianalisis satu per satu. Metode fisik ini memungkinkan ahli kimia untuk mengamati dengan cermat senyawa organik dan anorganik dan mencari tahu dari apa mereka dibuat. Kata kromatografi berarti tulisan warna’ tetapi agak keliru karena sering kali tidak melibatkan kertas, tinta, warna, atau tulisan. Kromatografi ditemukan oleh ahli botani Rusia-Italia Mikhail Tsvet pada tahun 1900. Dia menggunakan proses ini untuk memisahkan pigmen tanaman seperti klorofil hijau, xantofil kuning, dan karoten oranye. Bagian-bagian ini memiliki warna yang berbeda, oleh karenanya nama itu di dapat karena proses pemisahan warna tersebut. Beberapa dekade kemudian, para ilmuwan menemukan jenis kromatografi baru, membuatnya lebih maju dan cocok untuk berbagai proses pemisahan. Dasar-dasar Kromatografi Pada intinya, kromatografi melibatkan interaksi antara dua fase yang berbeda. Senyawa kimia dalam satu keadaan materi seperti cair atau gas bergerak di atas permukaan zat yang berbeda dalam keadaan materi lain seperti padat atau cair. Senyawa yang bergerak disebut fase gerak, sedangkan zat stabil yang tidak bergerak sama sekali disebut fase diam. Komponen fase gerak terpisah saat bergerak pada fase diam. Ahli kimia kemudian dapat menganalisis komponen terisolasi satu per satu. 4 Jenis dari Kromatografi Ada beberapa jenis kromatografi, masing-masing memiliki jenis fase gerak dan fase diamnya sendiri. Meskipun prinsip dasarnya tetap sama, cara interaksi komponen yang berbeda dengan fase gerak dan fase diam dapat bervariasi berdasarkan metode kromatografi yang digunakan. Di bawah ini adalah daftar jenis utama kromatografi yang akan membantu kita mendapatkan lebih banyak wawasan tentang prosesnya. 1. Kromatografi Kertas Kromatografi kertas adalah metode analisis yang paling umum dan sederhana untuk memisahkan dan mendeteksi komponen berwarna seperti pigmen. Meskipun telah digantikan oleh proses kromatografi lapis tipis, tetapi kromatografi ini masih merupakan alat pengajaran yang kuat. Metode ini melibatkan menempatkan titik campuran sampel seperti tinta di dekat tepi kertas saring dan kemudian menggantung kertas secara vertikal dengan ujungnya dicelupkan ke dalam pelarut seperti air atau alkohol. Kertas digantung sedemikian rupa sehingga noda tinta tidak pernah menyentuh pelarut dan tetap sedikit di atasnya. Setelah beberapa waktu, pelarut fase gerak mulai secara bertahap naik ke atas kertas fase diam melalui aksi kapiler. Saat pelarut bergerak naik, dibutuhkan pewarna yang ada dalam tinta bersamanya. Saat naik, kita melihat warna yang berbeda pada kertas saring. Warna-warna ini mewakili pewarna berbeda yang ada dalam tinta. Karena pewarna yang berbeda memiliki tingkat kelarutan yang berbeda dan bergerak pada kecepatan yang berbeda saat pelarut naik, kita melihat strip berwarna yang berbeda pada ketinggian yang berbeda. Ini adalah bagaimana kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan warna yang berbeda dalam tinta. Dalam beberapa kasus, campuran tidak mengandung komponen berwarna, jadi ahli kimia menambahkan zat lain untuk identifikasi. 2. Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi Lapis Tipis sangat mirip dengan kromatografi kertas. Perbedaan utama adalah bahwa sebagai ganti selembar kertas, kita menggunakan slide kaca yang dilapisi dengan lapisan silika gel. Dalam metode ini, slide kaca fase diam dikeluarkan dari wadah pelarut, ketika pelarut fase gerak mencapai tepi kaca yang lain. Senyawa yang berbeda dalam campuran bergerak ke atas kaca slide dengan kecepatan yang berbeda, meninggalkan bintik-bintik di lokasi yang berbeda pada fase diam. Bintik-bintik yang terpisah ini kemudian divisualisasikan dengan sinar ultraviolet. Dalam beberapa kasus, proses kimia digunakan untuk memvisualisasikan bintik-bintik asam sulfat, misalnya, mengabukan sebagian besar komponen organik, meninggalkan bintik gelap pada slide. Ini adalah teknik sederhana dan cepat untuk memisahkan campuran senyawa organik. Teknik ini sering digunakan untuk menentukan pigmen dalam tanaman, menganalisis komposisi pewarna serat, dan mengidentifikasi insektisida atau pestisida dalam makanan. Dibandingkan dengan kromatografi kertas, teknik kromatografi lapis tipis berjalan lebih cepat dan menghasilkan pemisahan yang lebih baik. Kromatografi gas digunakan untuk memisahkan campuran senyawa organik yang mudah menguap. Instrumen yang melakukan proses ini disebut gas kromatograf, terdiri dari port injeksi, kolom yang berisi fase diam, detektor, dan sistem perekaman data. Campuran sampel dalam bentuk gas dimasukkan melalui lubang injeksi. Biasanya, jumlah gas sampel terlalu kecil, pada orde mikroliter. Oleh karena itu, gas pembawa digunakan untuk menghasilkan lebih banyak tekanan dan mendorong sampel melalui kolom. Karena kita tidak ingin gas pembawa fase gerak bereaksi dengan sampel, itu harus berupa gas inert seperti helium, atau gas non-reaktif seperti nitrogen. Kolom tabung logam atau gelas terdiri dari lapisan mikroskopis cairan atau polimer fase diam pada penyangga padat inert. Komponen yang berbeda dalam campuran memiliki titik didih yang berbeda, sehingga berinteraksi secara berbeda dengan dinding kolom ketika suhu dinaikkan. Hal ini menyebabkan setiap komponen terelusi pada waktu yang berbeda, disebut juga waktu retensi komponen. Dengan membandingkan waktu retensi, ahli kimia dapat menganalisis senyawa gas tunggal dalam campuran. Lebih lengkap bisa di lihat Disini 4. Kromatografi Cair Kromatografi cair adalah metode analisis yang digunakan untuk memisahkan molekul atau ion yang terlarut dalam pelarut. Ini sering disebut sebagai kromatografi cair tekanan tinggi, yang menggunakan berbagai interaksi kimia antara kolom kromatografi dan zat yang dianalisis. Dalam teknik ini, pelarut cair bertekanan fase gerak digunakan untuk melewatkan campuran sampel melalui kolom yang berisi bahan penyerap padat. Kolom biasanya struktur berbentuk tabung yang dikemas dengan partikel kecil dengan kimia permukaan tertentu. Karena setiap senyawa dalam campuran bereaksi berbeda dengan bahan penyerap karena perbedaan ukuran, adsorpsi, dan pertukaran ion, mereka mengalir dengan kecepatan yang berbeda di dalam kolom. Laju aliran yang berbeda ini membantu ahli kimia untuk memisahkan komponen campuran saat mereka mengalir keluar dari kolom. Pilihan aditif dan pelarut tergantung pada sifat fase diam dan zat yang dianalisis. Ahli kimia melakukan serangkaian tes dan memproses beberapa proses sederhana pada zat untuk menemukan metode kromatografi cair yang optimal untuk campuran yaitu metode yang dapat memberikan pemisahan puncak yang sempurna. Berikut ringkasan dari empat jenis utama kromatografi Metode Fase bergerak Fase Diam Ringkasan Kromatografi Kertas Cairan Padat Selulosa Komponen individu terlihat langsung pada kertas saring Kromatografi Lapis Tipis Cairan Padat alumina atau silica Komponen individu terlihat pada kaca yang dilapisi dengan lapisan tipis silika Kromatografi Gas Gas Inert Padat atau pendukung cairan Komponen dengan titik didih terendah keluar dari kolom terlebih dahulu, dan komponen dengan titik didih tertinggi keluar terakhir. Kromatografi Cair Cairan Padat alumina atau silica Sampel dipaksa melalui kolom dengan memompa pelarut pada tekanan tinggi melalui tabung panjang. Aplikasi Kromatografi adalah fenomena yang sangat berharga sehingga dua hadiah Nobel telah dianugerahkan kepada para ahli kromatografi. Faktanya, lebih dari 60 persen pemeriksaan kimia di seluruh dunia dilakukan dengan kromatografi atau variasinya. Teknik ini mampu memisahkan beberapa ratus senyawa yang konsentrasinya tidak diketahui dan identitasnya tidak diketahui, tanpa mengubah senyawanya. Beberapa detektor dapat mengidentifikasi jumlah pada skala bagian per miliar. Karena keunggulan ini, kromatografi sekarang banyak digunakan dalam 1. Ilmu forensik untuk menganalisis sampel yang diperoleh dari TKP 2. Pemantauan polusi untuk mendeteksi konsentrasi kecil polutan yang tidak diketahui di udara dan air. 3. Bidang medis selama proses produksi produk biologi dan farmasi. 4. Industri makanan untuk mendeteksi pembusukan dalam makanan, menentukan kualitas gizi, dan mempelajari rasa dan aditif. 5. Tindakan hukum untuk menentukan adanya alkohol dalam darah, dan kokain dalam urin. 6. Mengukur radioaktivitas untuk mengkarakterisasi senyawa berlabel radio dan menentukan kemurnian radiokimia. Selain itu, kromatografi juga digunakan dalam sidik jari DNA dan bioinformatika, diagnosis klinis penyakit dan kelainan, dan berbagai tujuan penelitian.
Spektra1H-NMR memberikan pergeseran kimia pada 1,4 –1,7 ppm (proton CH 3 yang biasa dipakai sebagai RAFT agen adalah senyawa-senyawa ditioester, ditiokarbamat, ditiobenzoat dan xantat [6]. Agen transfer PERCOBAAN 2.1 Bahan
Pengertian Kromatografi Kromatografi adalah teknik laboratorium dalam memisahkan komponen atau molekul larutan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase diam dan fase gerak. Fase gerak dapat berupa cairan pada umumnya dan gas sedangkan fase diam dapat berupa padat atau cairan. Kromatografi adalah teknik umum dalam pemisahan senyawa yang dilakukan di laboratorium. Teknik ini umumnya dipelajari pada pelajaran kimia di tingkat sekolah menengah atas atau di perkuliahan. Komponen campuran pada fase gerak bergerak pada fase diam dengan kecepatan berbeda, sehingga menyebabkan campuran tersebut terpisah antara satu dengan yang lainnya. Sifat alami dari fase gerak dan fase diam yang akan menentukan komponen yang terpisah tersebut bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Perbedaan waktu gerak ini disebut waktu retensi. Sejarah Kromatografi Kromatografi pada awalnya digunakan dalam pemisahan zat warna kimia pada kain. Pada abad ke 19 beberapa ilmuwan Jerman melakukan pengujian untuk mengetahui lebih dalam fenomena pemisahan ini. Penemuan teknik kromatografi disepakati bahwa penemu awalnya adalah Mikhail dikarenakan dia pada tahun 1901 mengenali fenomena dasar fisiko kimia dari pemisahan ini. Mikhail S. Tsev mengaplikasikan secara rasional dan tersusun bagaimana pemisahan warna pigmen tanaman yaitu klorofil dan karetonoid. Dengan pemahaman teknik dasar ini akhirnya kromatografi berkembang sekarang ini dalam berbagai bentuk seperti kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, kromatografi gas dan lain-lain. Jenis-Jenis Kromatografi 1. Kromatografi Kertas Kromatografi kertas adalah kromatografi paling umum. Kromatografi ini menggunakan kertas sebagai fase diam. Gaya kapiler pada kertas yang basah berfungsi menarik cairan melewati kertas dan memisahkan campuran. Prinsip kromatografi kertas ialah adsorbsi dan kepolaran, dimana adsorbsi didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan kepolaran komponen, berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak. Metode kromatografi kertas ini digunakan karena pelarutan yang dipakai tidak perlu alat-alat yang teliti dan mahal. Dimana hasil-hasil yang lain dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-materi yang sederhana. Jadi dengan metode kromatografi kertas, kita sudah dapat melakukan percobaan dengan hasil yang baik. Prinsipnya pun adsorbs dan kepolaran, dimana adsorbs didasarkan pada panjang komponen dalam campuan yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan kepolaran, dimana adsorbs didasarkan pada panjang komponen yang berpengaruh, karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase gerak 2. Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi lapis tipis atau KLT menggunakan material absorben rata berupa gelas atau pelat plastik. Biasanya pelat datar yang digunakan adalah silika sebagai fase diam sedangkan fase gerak adalah cairan organik. Metode ini sederhana dan cepat untuk mengecek kemurnian dari komponen organik. Kromatografi jenis ini digunakan untuk mendeteksi pestisida atau residunya. Untuk mendeteksi pemisahan campuran dapat dilakukan penyemprotan reagen untuk melihat pemisahannya. Reagen dapat menyebabkan pemisahannya campuran berwarna sehingga jelas atau regen flourensi berpendar yang dilihat dibawah sinar ultra violet. 3. Kromatografi Kolom Kromatografi kolom adalah teknik yang digunakan untuk mengisolasi komponen kimia dari ccampuran. Kromatografi kolom dapat memisahkan substansi kimia berdasarkan perbedaan adsorbsi dari komponen pada absorben. Pada kromatografi kolom, campuran yang akan dipisahkan diletakkan pada bagian atas kolom penjerat yang berada dalam tabung kaca, tabung logam, atau tabung plastik. Kolom kromatografi tabung untuk pengaliran karena gaya tarik bumi gravitasi atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca ynag dilengkapi dengan keran jenis tertentu oada bagian bawahnya untuk mengatur aliran pelarut. Skeamatik Kromatografi Kolom Kromatografi kolom adsorbsi merupakan salah satu contoh dari kromatografi cair-padat yang termasuk teknik tertua yang dioperasikan berdasarkan retensi terlarut pada permukaan adsorben. Pada kromatografi adsorbsi, fase stationernya terdiri atas zar padat dan fase geraknya terdiri dari zar gas atau cair. Yang temasuk dalam kromatografi cair-padat adalah kromatografi kolom adsorbsi, kromatografi gas, dan kromatografi lapis tipis. Kromatografi kolom memiliki peranan yang sangat luas dalam berbagai bidang, misalnya dalam penentuan kualitatif atau kuantitatif suatu senyawa. Metode ini juga diaplikasikan dalam pemisahan molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin, dan molekul penting lainnya. Kelebihan kromatografi kolom Dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi preparatif Menetukan jumlah komponen campuran Untuk pemisahan pemurnian Murah dan mudah, menggunakan alat yang sederhana Kekurangan kromatografi kolom Membutuhkan kemampuan dalam teknik Penyiapan kolom yang sesuai perlu waktu lama Kurang akurat dalam penetapan kuantitatif komponen senyawa 4. Kromatografi Gas Kromatografi gas adalah teknik pemisahan kromatografi untuk memisahkan komponen kimia dari sampel campuran dan mendeteksi jumlahnya. Untuk pemisahan sampel tersebut diuapkan dan dibawa oleh gas yang dilewatkan pada fase diam. Untuk dapat dianalisis dengan kromatografi gas, sampel harus mudah menguap dan tahan terhadap pemanasan sehingga tidak rusak selama analisis. Untuk zat yang tidak berbentuk gas harus dimodifikasi terlebih dahulu agar bisa menguap menjadi gas baru bisa dipisahkan dan deteksi. Gas yang berfungsi membawa campuran adalah gas indert seperti nitrogen atau helium. Berdasarkan fasa diamnya, kromatografi gas dibagi menjadi dua bagian yaitu Gas Liquid Chromatography GLC, fasa diamnya berwujud cair. Cairan tersebut merupakan cairan yang tidak mudah menguap yang melekat pada padatan pendukung yang inert berupa butiran halus. Prinsip pemisahannya perbedaan partisi komponen-komponen dari suatu sampel di antara fasa diam dan fasa gerak. Gas Solid Chromatography GSC, fasa diamnya berwujud padat. Padatan yang digunakan misalnya karbon, zeolit dan silika gel. Prinsip pemisahannya berdasarkan adsorpsi terhadap fasa diam. Diagram Kromatografi Gas Kromatografi gas secara luas digunakan untuk berbagai industri dari makanan, minuman, farmasi dan penelitian. Kromatografi gas biasanya dilengkapi dengan spektrofotometer massa atau disebut GC-MS. Spektrometer massa digunakan untuk identifikasi komponen kimia. Mekanisme kerja kromatografi gas adalah sebagai berikut, gas dalam silinder baja bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisis fasa diam. Cuplikan berupa campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan, disuntikan ke dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas pembawa ke dalam kolom dan di dalam kolom terjadi proses pemisahan. Komponen-komponen campuran yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu detector diletakan di ujung kolomuntuk mendeteksi jenis maupun jumlah komponen campuran. Hasil pendeteksian direkam dengan recorder dan dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang dihasilkan menyatakan jumlah komponen senyawa yang terdapat dalam campuran. Sedangkan luas peak bergantung kepda kuantitas suatu komponen dalam campuran. Karena peak-peak dalam kromatogram berupa senyawa segitiga maka luasnya dapat dihitung berdasarkan tinggi dan lebar peak tersebut. Keuntungan-keuntungan dari Kromatografi Gas antara lain Kromatografi Gas akan memisahkan campuran-campuran yang mengandung banyak komponen dengan perbedaan titik didih rendah. Analisis cepat biasanya 10 -15 menit Sensitif dengan detektor ppm, low ppm. ppb Bisa dipakai untuk menganalisis berbagai macam campuran, hidrokarbon, obat, pestisida, gas-gas dan steroid-steroid. Mudah dioperasikan dan tekniknya terpercaya. Volume yang diperlukan sangat kecil 1 – 10 μl Baik pada analisa kualitatif dan kuantitatif Hasilnya mudah ditafsirkan 5. Kromatografi Cair Kromatografi cair adalah teknik pemisahan dimana sampel dilarutkan dalam cairan dan dilewatkan fase diam yang biasanya terbuat dari silika. Beberapa jenis kromatografi cairan seperti fase normal dan fase terbalik. Salah satu jenis yang paling umum adalah HPLC. 6. Kromatografi Pertukaran Ion Kromatografi pertukaran ion adalah teknik pemisahan menggunakan perbedaan muatan antara sampel dalam fase gerak dengan muatan pada fase diam. Kromatografi jenis ini biasanya digunakan untuk permurnian biomolekul. Semoga Bermanfaat Salam apt M. Fithrul Mubarok, M. Farm Referensi [adsforwp id=”14493″] Fithrul Mubarok, adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan subscribe dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email [email protected] WhatsApp/WA 0856 4341 6332

Kromatografiadalah metode pemisahan warna campuran berdasarkan kecepatan zat terlarut bergerak. Prosesnya adalah dengan meneteskan campuran di bagian tengah kertas saring yang terbuat dari silika gel atau alumina. Lalu bagian ujung kertas dicelupkan ke dalam air.

Connection timed out Error code 522 2023-06-16 073842 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d816452db691c1d • Your IP • Performance & security by Cloudflare Dalamlarutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut (Harjadi, 1993). XC913Dd.
  • hw8ga86ey6.pages.dev/142
  • hw8ga86ey6.pages.dev/75
  • hw8ga86ey6.pages.dev/391
  • hw8ga86ey6.pages.dev/326
  • hw8ga86ey6.pages.dev/397
  • hw8ga86ey6.pages.dev/231
  • hw8ga86ey6.pages.dev/295
  • hw8ga86ey6.pages.dev/313
  • hw8ga86ey6.pages.dev/357
  • peralatan kimia yang dipakai dalam percobaan kromatografi adalah